Para muhadditsin membagi perkembangan hadis itu kepada tujuh periode, yaitu:
a. Periode wahyu dan pembentukan hukum (masa
Nabi: 13 SH 10 H).
Pada periode ini, Nabi melarang menulis hadis secara
umum, karena dikhawatirkan terjadinya percampuran antara al-Qur'an dengan hadis
(pendapat umum). Menurut Dr. Quraisy Shihab, M.A., larangan tersebut disebabkan
karena kurangnya fasilitas dan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menulis,
serta kurangnya sahabat yang dapat menulis. Nabi hanya memperkenankan menulis
hadis secara pribadi bagi Abdullah Ibn Amr Ibn Hazm.
b. Periode
pembatasan riwayat (masa al-Khulafa al-rasyidin : 11 – 40 H).
Pembatasan riwayat (kisah israiliyat) dilakukan oleh
para sahabat Nabi waktu itu, guna mencegah kemungkinan timbulnya hadis palsu,
sedangkan perhatian mereka difokuskan kepada kodifikasi al-Qur'an.
c. Periode pencarian hadis (masa generasi tabi'in
dan sahabat-sahabat muda: 41-akhir abad I H).
Pada masa ini ekspansi kekuasaan Islam sangat meluas,
sehingga umat Islam banyak menghadapi persoalan baru yang belum tegas dalam
al-Qur'an, karena itu hadis Nabi sangat dibutuhkan untuk mendampingi al-Qur'an,
maka sahabat-sahabat muda berupaya untuk mencari dan mengumpulkan hadis-hadis
Nabi sebagai langkah awal kodifikasi hadis pada periode berikutnya.
d. Periode
kodifikasi atau pembukuan hadis (permulaan abad II H).
Hadis-hadis yang berhasil dikumpulkan pada periode
sebelumnya, kemudian dikodifikasi pada periode ini atas inisiatif Umar Ibn
Abd al-Azi, khalifah yang kedelapan dari Dinasti Umayyah.
e. Periode penyaringan dan seleksi hadis (awal
abad III H sampai selesai)
Masa ini merupakan masa keemasan dari perkembangan
hadis Nabi, karena pada masa inilah munculnya berbagai disiplin ilmu hadis, dan
munculnya hadis-hadis Nabi yang dapat dijadikan hujjah (dalil) serta
hadis-hadis yang tidak dapat dijadikan hujjah, sebagai hasil ijtihad dari pada
ulama hadis. Berbagai kitab hadis telah berhasil disusun oleh ulama selektor
hadis pada masa ini, misalnya: kitab al-shahihain, rawah al-khamsah, kutub
al-sittah dan rawah al-sab`ah,
dan seba-gainya.
f. Periode penyusunan kitab-kitab koleksi hadis
(awal abad IV H sampai jatuhnya Bagdad pada tahun 656 H atau 1258 M.)
g. Periode pembuatan kitab syarah dan takhrij hadis serta penyusunan kitab-kitab koleksi hadis yang lebih umum, yang dilakukan oleh ulama-ulama hadis dan fiqh sesudah jatuhnya Bagdad (656 H) sampai masa renaissance dalam pemikiran ajaran Islam, dan masih berlangsung sampai sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar