1. Pendekatan Teologis
Pendekatan teologis dalam studi Islam berfokus pada pemahaman teks-teks
suci seperti Al-Qur'an dan Hadis serta doktrin-doktrin yang dihasilkan dari
ajaran tersebut. Pendekatan ini bertujuan untuk mengungkap makna yang
terkandung dalam teks dan bagaimana ajaran tersebut diterapkan dalam kehidupan
umat Islam. Para peneliti menggunakan metode tafsir, baik tafsir bil ma'tsur
(berdasarkan riwayat) maupun tafsir bil ra'yi (berdasarkan penalaran), untuk
memahami konteks dan implikasi teologis dari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis.
Pendekatan ini juga melibatkan studi tentang berbagai mazhab teologi dalam
Islam seperti Asy'ariyah, Maturidiyah, dan Mu'tazilah, serta bagaimana mereka
memahami konsep-konsep dasar seperti Tuhan, takdir, dan eskatologi.
2. Pendekatan Historis
Pendekatan historis meneliti perkembangan Islam dari masa nabi Muhammad
hingga era modern. Fokusnya adalah pada peristiwa-peristiwa sejarah,
perkembangan institusi keagamaan, tokoh-tokoh penting, dan transformasi sosial
yang terjadi dalam sejarah Islam. Peneliti dalam pendekatan ini menggunakan
sumber-sumber primer seperti catatan sejarah, biografi, dan arkeologi untuk
merekonstruksi peristiwa dan memahami konteks historis dari berbagai aliran dan
sekte dalam Islam. Pendekatan ini membantu dalam memahami dinamika dan evolusi
Islam serta bagaimana sejarah membentuk praktik dan kepercayaan umat Islam masa
kini.
3. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis melihat Islam sebagai fenomena sosial yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. Studi ini melibatkan analisis
tentang bagaimana praktik keagamaan dan keyakinan mempengaruhi struktur sosial,
perilaku individu, dan dinamika kelompok. Peneliti sosiologi agama
mengeksplorasi bagaimana identitas keagamaan dibentuk dan dipertahankan, peran
lembaga keagamaan dalam masyarakat, serta bagaimana gerakan sosial dan politik
dipengaruhi oleh ajaran Islam. Pendekatan ini juga mempelajari hubungan antara
agama dan isu-isu sosial kontemporer seperti gender, ekonomi, dan globalisasi.
4. Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis dalam studi Islam menekankan pada studi tentang
budaya dan praktik keagamaan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Peneliti
menggunakan metode etnografi, termasuk observasi partisipatif dan wawancara
mendalam, untuk memahami makna dan fungsi agama dalam konteks budaya tertentu.
Pendekatan ini mengeksplorasi ritual, simbol, dan tradisi yang membentuk
pengalaman keagamaan individu dan komunitas. Antropolog juga mempelajari
bagaimana praktik keagamaan beradaptasi dan berubah dalam menghadapi modernitas
dan perubahan sosial.
5. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis dalam studi Islam mengeksplorasi aspek-aspek
filosofis dari ajaran Islam, seperti konsep tentang Tuhan, manusia, etika, dan
ilmu pengetahuan. Pendekatan ini melibatkan analisis kritis terhadap
karya-karya filsuf Muslim seperti Al-Farabi, Ibn Sina, Al-Ghazali, dan Ibn
Rushd, serta bagaimana pemikiran mereka berinteraksi dengan tradisi filosofis
Yunani, Persia, dan India. Peneliti filosofis dalam Islam juga membahas
masalah-masalah kontemporer seperti hubungan antara agama dan sains, etika
biomedis, dan dialog antaragama, dengan tujuan untuk mengintegrasikan wawasan
filosofis ke dalam pemahaman keagamaan.
6. Pendekatan Hukum (Fiqh)
Pendekatan hukum atau fiqh dalam studi Islam berfokus pada studi
tentang hukum Islam dan syariah. Ini mencakup analisis tentang sumber-sumber
hukum seperti Al-Qur'an, Hadis, Ijma' (konsensus), dan Qiyas (analogi).
Peneliti dalam pendekatan ini mempelajari metode interpretasi hukum dan
bagaimana hukum Islam diterapkan dalam berbagai konteks sosial, politik, dan
ekonomi. Pendekatan ini juga mencakup studi tentang perbandingan mazhab hukum
dalam Islam, seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali, serta bagaimana
mereka berbeda dalam penafsiran dan penerapan hukum.
7. Pendekatan Politik
Pendekatan politik mengeksplorasi hubungan antara Islam dan politik,
termasuk bagaimana ajaran Islam mempengaruhi sistem politik, pemerintahan, dan
kebijakan publik. Studi ini mencakup analisis tentang sejarah politik Islam,
termasuk pembentukan dan perkembangan khilafah, negara-negara Islam, dan
gerakan politik Islam modern. Pendekatan ini juga membahas peran Islam dalam
politik kontemporer, termasuk isu-isu seperti fundamentalisme, radikalisme, dan
moderasi dalam politik Islam. Peneliti mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai
keadilan, keadaban, dan demokrasi diintegrasikan dalam sistem politik yang
berbasis Islam.
8. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam studi Islam meneliti prinsip-prinsip ekonomi
Islam dan penerapannya dalam sistem ekonomi modern. Fokusnya adalah pada
keadilan ekonomi, distribusi kekayaan, zakat, dan praktik-praktik bisnis yang
sesuai dengan syariah. Peneliti dalam pendekatan ini mempelajari teori-teori
ekonomi yang berkembang dalam tradisi Islam, serta bagaimana prinsip-prinsip
seperti larangan riba (bunga), keadilan distributif, dan etika bisnis
diterapkan dalam praktik ekonomi kontemporer. Pendekatan ini juga mencakup
studi tentang lembaga keuangan Islam, seperti perbankan syariah dan pasar modal
Islam.
9. Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologis dalam studi Islam mempelajari bagaimana keyakinan
dan praktik keagamaan mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku individu.
Pendekatan ini melibatkan analisis tentang peran agama dalam membentuk
identitas, kesejahteraan psikologis, dan kesehatan mental umat Islam. Peneliti
menggunakan metode psikologi klinis, sosial, dan perkembangan untuk
mengeksplorasi hubungan antara agama dan aspek-aspek psikologis seperti coping
mechanisms, motivasi religius, dan perkembangan moral. Pendekatan ini juga
membahas bagaimana ajaran dan praktik keagamaan dapat digunakan sebagai sumber
dukungan psikologis dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
10. Pendekatan Kritis
Pendekatan kritis melibatkan analisis kritis terhadap teks-teks,
praktik, dan institusi keagamaan Islam dengan tujuan untuk mengungkapkan bias,
kekuasaan, dan ideologi yang mendasarinya. Pendekatan ini sering menggunakan
teori-teori kritis dari berbagai disiplin ilmu, termasuk teori gender,
postkolonial, dan teori sosial kritis. Peneliti dalam pendekatan ini berusaha
untuk mengidentifikasi dan mengkritisi struktur kekuasaan yang ada dalam
tradisi keagamaan dan bagaimana mereka mempengaruhi interpretasi dan praktik
keagamaan. Pendekatan ini juga mengeksplorasi isu-isu kontemporer seperti hak
asasi manusia, keadilan sosial, dan pluralisme agama dalam konteks Islam.