Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki akal, perasaan, dan kesadaran diri, serta diberkahi dengan kemampuan untuk berpikir, berbicara, dan mencipta. Manusia berbeda dari makhluk lain karena memiliki potensi intelektual dan spiritual yang memungkinkan mereka untuk berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara individu maupun sosial.
Karena manusia adalah makhluk yang unik, maka dia memiliki berbagai kecenderungan dan sifat yang membedakannya dari makhluk lain. Dalam ajaran Islam, manusia dipandang sebagai makhluk yang diciptakan dengan dua unsur utama: jasad dan ruh. Kecenderungan manusia tidak terlepas dari perpaduan antara kedua unsur ini, di mana jasad berhubungan dengan kebutuhan fisik, sedangkan ruh terkait dengan kebutuhan spiritual. Keseimbangan antara keduanya menjadi kunci dalam memahami kecenderungan dan sifat manusia.
Salah satu kecenderungan dasar manusia adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan, minum, dan tempat tinggal. Hal ini merupakan sifat alami yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup. Namun, kecenderungan ini juga dapat memicu sifat negatif jika tidak dikendalikan dengan baik, seperti keserakahan dan materialisme. Oleh karena itu, dalam Islam, manusia diajarkan untuk selalu bersyukur dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.
Selain itu, manusia juga memiliki kecenderungan untuk mencari pengetahuan dan pemahaman. Keinginan ini mendorong manusia untuk terus belajar dan menggali ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Sifat ini menjadi salah satu faktor yang mendorong perkembangan peradaban manusia sepanjang sejarah. Dalam Islam, mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, karena ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan.
Sifat sosial manusia juga merupakan kecenderungan yang menonjol. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk merasa lengkap. Kecenderungan ini mendorong terbentuknya berbagai kelompok sosial, seperti keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dalam Islam, menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, atau silaturahmi, sangat dianjurkan sebagai bentuk dari manifestasi sifat sosial ini.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan Sang Pencipta, mencari makna hidup, dan mencapai kebahagiaan yang hakiki. Kecenderungan ini tercermin dalam sifat manusia yang selalu mencari kebenaran dan kedamaian melalui ibadah dan doa. Dalam Islam, manusia diajarkan untuk selalu ingat kepada Allah, karena hanya dengan mengingat-Nya hati menjadi tenang. Kecenderungan dan sifat-sifat ini merupakan bagian dari fitrah manusia yang jika dikembangkan dengan baik, akan membawa kebahagiaan dan kedamaian baik di dunia maupun di akhirat. Semoga bermanfaat