Hak dan kewajiban perempuan pekerja dalam perspektif syariah adalah salah satu isu penting yang harus dipahami secara mendalam agar tercipta keselarasan antara kehidupan profesional dan spiritual. Islam sebagai agama yang adil memberikan hak-hak kepada perempuan pekerja, seperti hak atas upah yang layak, waktu istirahat yang cukup, serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Syariah menekankan pentingnya perempuan diperlakukan secara adil dan manusiawi, tanpa diskriminasi gender, karena Allah tidak membedakan pahala amal baik berdasarkan jenis kelamin, melainkan ketakwaan dan kerja keras.
Kewajiban perempuan pekerja dalam Islam juga diatur dengan prinsip-prinsip yang memastikan keseimbangan antara tanggung jawabnya di tempat kerja dan peran domestik. Islam mengakui bahwa perempuan memiliki tanggung jawab dalam rumah tangga, seperti mengurus keluarga, namun hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk meniadakan kontribusi perempuan di ranah publik. Perempuan diperbolehkan bekerja asalkan pekerjaannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti menjaga aurat, menjaga interaksi dengan lawan jenis dalam batasan yang diizinkan, serta memastikan pekerjaan tersebut halal.
Jika dilihat dari sisi kearifan lokal, banyak budaya di Indonesia yang memiliki pandangan tersendiri terhadap peran perempuan dalam dunia kerja. Kearifan lokal ini seringkali menekankan nilai-nilai kebersamaan, keharmonisan, dan penghormatan terhadap peran perempuan dalam masyarakat. Di beberapa daerah, perempuan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai tulang punggung ekonomi keluarga, misalnya di sektor perdagangan atau pertanian. Kearifan lokal mendukung perempuan bekerja dengan tetap menghormati budaya setempat yang selaras dengan ajaran agama.
Tantangan yang dihadapi perempuan pekerja dalam menjaga hak dan kewajibannya adalah bagaimana menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Banyak perempuan yang merasa terbebani dengan peran ganda ini. Oleh karena itu, penting adanya dukungan dari lingkungan kerja, suami, dan masyarakat dalam memahami dan memberikan ruang bagi perempuan untuk menjalankan tugasnya di kedua ranah ini. Islam mengajarkan agar setiap individu, termasuk perempuan, diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya tanpa mengorbankan prinsip agama.
Memahami hak dan kewajiban perempuan pekerja berdasarkan syariah dan kearifan lokal akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan harmonis. Ketika perempuan diberi hak sesuai dengan ketentuan agama dan budaya, mereka dapat berkontribusi secara optimal, baik di sektor publik maupun domestik. Keseimbangan ini akan mendukung terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan, di mana peran perempuan diakui dan dihargai secara seimbang dengan laki-laki.