Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan psikologis di mana individu mampu menghadapi tekanan hidup, bekerja secara produktif, serta berkontribusi kepada komunitasnya. Dalam konteks kesehatan mental, aspek emosi, kognisi, dan perilaku seseorang berfungsi optimal sehingga individu dapat merasa seimbang dan mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari. Sehat secara mental bukan hanya terbebas dari penyakit jiwa, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk menikmati hidup dan mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
Salah satu konsep dasar dalam kesehatan mental adalah resiliensi, yaitu kemampuan individu untuk bangkit dari kesulitan dan stres. Resiliensi ini tidak berarti seseorang tidak pernah merasakan tekanan, tetapi mereka memiliki strategi untuk mengatasinya. Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik umumnya mampu mengelola stres, menghadapi masalah, dan tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan hidup. Selain itu, konsep kesejahteraan emosional dan kognitif juga menjadi pilar utama dalam menjaga kesehatan mental.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental sangat beragam, mulai dari faktor biologis seperti genetika dan kimia otak, hingga faktor psikologis dan sosial seperti hubungan interpersonal, dukungan sosial, dan lingkungan tempat tinggal. Ketidakseimbangan dalam salah satu faktor ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara aspek fisik, emosional, dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya kesehatan mental juga tercermin dalam meningkatnya perhatian pada pengelolaan stres dan dukungan psikologis di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental tidak hanya membantu individu mengenali masalah lebih dini, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung, di mana orang merasa aman untuk mencari bantuan ketika membutuhkannya.