Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang tidak hanya berkaitan dengan kebahagiaan, tetapi juga dengan kualitas ibadah dan hubungan sosial. Dalam Islam, kesejahteraan mental mendapatkan perhatian serius karena berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam menjalankan perintah Allah SWT dan hidup harmonis dengan orang lain. Berikut adalah enam kiat merawat kesehatan mental berdasarkan ajaran Islam:
1. Berzikir dan Memperbanyak Doa
Salah satu cara untuk menenangkan jiwa dan mengurangi tekanan mental adalah dengan berzikir dan memperbanyak doa. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
Zikir dan doa membantu seseorang merasakan kedekatan dengan Allah, yang dapat memberikan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Rutin berzikir, seperti membaca tasbih, tahmid, dan tahlil, dapat memberikan ketenangan batin dan membantu mengurangi stres.
2. Menjaga Silaturahmi dan Interaksi Sosial
Islam sangat menganjurkan untuk menjaga silaturahmi dan membangun hubungan baik dengan sesama manusia. Interaksi sosial yang sehat dapat memberikan dukungan emosional, mengurangi rasa kesepian, dan membantu seseorang merasa lebih bahagia. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menjaga hubungan baik, seseorang akan merasa didukung dan dihargai oleh orang di sekitarnya, yang merupakan aspek penting dalam kesehatan mental.
3. Berpikir Positif dan Berprasangka Baik
Islam mengajarkan pentingnya berpikir positif (husnuzan) terhadap Allah SWT dan sesama manusia. Menghindari pikiran negatif dan berprasangka buruk dapat mencegah munculnya stres, kecemasan, dan perasaan negatif lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka adalah sedusta-dusta perkataan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menjaga pikiran positif, seseorang akan mampu menghadapi masalah dengan lebih tenang dan penuh rasa syukur.
4. Menjaga Keseimbangan Ibadah dan Kegiatan Duniawi
Islam sangat menekankan pentingnya keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Keseimbangan ini juga berlaku dalam menjaga kesehatan mental. Terlalu banyak bekerja tanpa beristirahat atau terlalu fokus pada kegiatan duniawi tanpa memperhatikan ibadah bisa menyebabkan stres dan kelelahan. Allah SWT berfirman:
"Carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) akhirat, dan jangan lupakan bagianmu di dunia." (QS. Al-Qashash: 77)
Membagi waktu secara bijaksana antara ibadah, pekerjaan, dan waktu untuk diri sendiri sangat penting dalam menjaga kesehatan mental.
5. Memperbanyak Sedekah dan Amal Kebaikan
Sedekah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerimanya, tetapi juga bagi pemberinya. Dalam berbagai studi, tindakan kebaikan seperti bersedekah terbukti mampu meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi depresi. Allah SWT berfirman:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji." (QS. Al-Baqarah: 261)
Melalui sedekah, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dari memberi dan membantu sesama, yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan mental.
6. Berserah Diri kepada Allah (Tawakkal)
Salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan mental adalah berserah diri kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi. Tawakkal atau berserah diri adalah meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah ketentuan Allah, dan kita hanya perlu berusaha sebaik mungkin. Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)." (QS. At-Talaq: 3)
Dengan tawakkal, seseorang dapat menghadapi cobaan hidup dengan lebih tenang, karena ia yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah. Sikap ini sangat penting untuk mencegah stres berlebihan dan kecemasan.