Selasa, 01 September 2020

Kerangka Dasar Agama Islam

Agama Islam yang mencakup seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia, kerangka dasarnya dapat disederhanakan seperti berikut;

1.   Aqidah Islam, yakni menyangkut masalah rukun iman atau teologi dalam Islam.

2.   Syariat Islam, yakni menyangkut masalah hukum dan ketentuan dalam Islam, baik dalam kaitannya dengan Allah, dengan sesama manusia dan dengan makhluk yang lain. Syari`at Islam mencakup dua hal, yaitu: ibadah khusus atau ibadah mahdlah (murni), dan ibadah umum atau muamalah dalam arti yang luas.

      Ibadah khusus atau ibadah madlah adalah menyangkut rukun Islam; sedangkan ibadah umum atau muamalah dalam arti yang luas adalah menyangkut hal-hal sebagai berikut:

      a.   Al-Ahwal al-Syakhsiyyah, yaitu peraturan yang mengatur hukum perseorangan dan keluarga.

      b.   Mu`amalah dalam arti khusus, yaitu peraturan yang mengatur hukum benda dan perjanjian.

      c.   Jinayat, yaitu peraturan yang mengatur tindak pidana dan sekitarnya.

      d.   Al-Mukhashamat, yaitu pengaturan yang mengatur hukum acara dan peradilan.

      e.   Al-Fiqh al-Dawliyyah, yaitu peraturan yang mengatur hukum kekuasaan dan hubungan international.

      f.    Al-Ahkam al-Sulthaniyyah, yaitu peraturan yang mengatur hukum tatanegara dan administrasi negara.

3.   Akhlak Islam, yaitu menyangkut masalah tata nilai, sifat perangai dan budi pekerti seorang muslim, baik terhadap Allah, sesama manusia dan terhadap alam yang lain.

            Akhlak Islam merupakan buah dari pelaksanaan syari’at Islam yang berakar pada aqidah Islam.

            Ketiga kerangka dasar agama Islam tersebut, bersumber pada dua sumber pokok yaitu al-Qur`an dan al-Hadits atau Sunnah Nabi saw. kemudian diperkaya oleh hasil ijtihad para ulama.

 

Sabtu, 01 Agustus 2020

Tugas Pokok Agama Islam

Ada beberapa tugas pokok agama Islam:
  1. Mendatangkan perdamaian di dunia, dengan membentuk persaudaraan di antara sekalian agama di dunia.
  2. Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang sudah-sudah.
  3. Membetulkan kesalahan-kesalahan dalam agama sebelumnya, menyaring mana yang benar dan meluruskan mana yang palsu.
  4. Mengajarkan kebenaran abadi, yang sebelumnya tidak pernah diajarkan, berhubung keadaan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam tahap permulaan dari tingkat perkembangan mereka.
  5. Memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju.
  6.  

Rabu, 01 Juli 2020

Karakteristik Agama Islam

Islam menjadi agama yang paling istimewa dibanding dengan agama-agama yang lain, oleh karena ia memiliki karakteristik (ciri khas) sebagai berikut:

1.  Islam adalah agama fitrah.  Maksudnya, adalah agama yang sesuai dengan naluri manusia, pembawaan sejak lahir manusia, kodrat manusia atau sifat asli manusia. Atau dengan kata lain, Islam adalah agama yang manusiawi.

2.  Islam adalah agama tauhid. Maksudnya, agama yang berlandaskan atas aqidah yang murni, yaitu ke-Esaan Allah secara mutlak sebagai pangkal  tolak dari seluruh pengamalan ajarannya. Itulah sebabnya, Islam senantiasa berusaha memurnikan dirinya dari unsur-unsur luar, yakni syirik (politeisme),  sebagaimana  tercantum  dalam  Q. s.  al-Bayyinah  (98) :4.  وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمْ الْبَيِّنَةُ Islam menolak segala bentuk penyembahan terhadap selain Allah – la ma`buda illa Allah.

3.   Islam adalah agama hanif (up right). Yakni agama yang penganutnya harus tinggi budi pekertinya, lurus hatinya dan senantiasa cenderung untuk berbuat kebaikan (amal saleh).

4.   Islam adalah agama yang mudah/ringan. Tidak ada alasan bagi seorang muslim (siapapun) untuk bermalas-malas mengamalkan ajaran Islam, karena Islam bukanlah agama yang berat atau kejam. Firman Allah yang artinya: Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu (Q.s. al-Baqarah (2) : 185).

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمْ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمْ الْعُسْرَ

      Itulah sebabnya dalam agama Islam terdapat hukum rukhsah (keringanan atau dispensasi) yang sengaja diberikan oleh Allah kepada setiap muslim yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan ajaran Islam. Misalya, bagi muslim musafir dibolehkan menjamak dan mengqashar shalat, dibolehkan berbuka puasa; dan sebagainya.

5.   Islam adalah agama yang moderat. Maksudnya, agama yang sedang, agama yang lunak atau tengah-tengah, yaitu tengah-tengah di antara dua faham yang ekstrim, baik ekstrim terlalu keras, maupun ekstrim terlalu lunak. Sebagai contoh: orang Yahudi sangat membenci Nabi Isa dan menganggapnya anak haram karena ia lahir tanpa bapak; ibu nabi Isa (Maryam) dituduh menyeleweng. Sebaliknya, orang Nasrani sangat mencintai nabi Isa dan menyakininya sebagai Tuhan (Tuhan anak) sebagai salah satu oknum dari Trinitas (Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Ruh Kudus). Sedangkan Islam mengambil jalan tengah, dan menolak kedua pandangan yang bertentangan secara ekstrim tersebut; kelahiran nabi Isa tanpa ayah hanyalah bukti kekuasaan Allah semata, sama halnya dengan terjadinya nabi Adam tanpa ibu dan ayah. Nabi Isa tidak lebih dari seorang nabi dan rasul-rasul Allah yang lain. Atas pandangan itulah, maka umat Islam disebut ummatan wasathan yaitu umat penengah, sebagai tercantum dalam Q.s. al-Baqarah (2) :143.

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

6.   Islam adalah agama rasional. Maksudnya agama yang dapat diterima oleh akal. Dalam hubungan ini, ajaran Islam dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

      a.   Ajaran Islam yang ma`qul artinya ajaran yang rasional (dapat diterima oleh akal). Contohnya: Tuhan itu satu, seseorang tidak menanggung dosa orang lain, dan sebagainya.

      b.   Ajaran Islam yang ghairu ma`qul yaitu ajaran yang di luar jangkauan akal. Contohnya: rakaat shalat yang berbeda-beda, hakekat zat Allah, mencium hajar aswad, dan sebagainya.  

7.   Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam, sekurang-kurangnya ditandai oleh adanya tiga keyataan:

      a.   Islam menghimpun semua kebenaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul Allah yang pernah lahir. Pokok-pokok ajaran Taurat, Zabur dan Injil, semuanya tercantum dalam al-Qur`an.

      b.   Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (termasuk dirinya sendiri), bahkan mengatur hubungan manusia dengan seluruh makhluknya yang lain.

      c.   Adanya pengakuan dari Allah, bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan Dia sendiri yang menyempurnakannya, sebagaimana tercantum dalam Q.s. al-Maidah (5):3.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

 

 

(dari berbagai sumber)

Senin, 01 Juni 2020

Pengertian Islam

 Pengertian IslamSecara etimologi, kata Islam berasal dari bahasa Arab, diangkat dari kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari kata salima itu, dibentuk kata aslama yang artinya berserah diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama inilah yang menjadi pokok kata Islam, (aslama--yuslimu--islaman). Orang yang melakukan aslama atau masuk Islam dinamakan muslim, yakni orang yang telah menyatakan dirinya berserah diri, taat, tunduk dan patuh secara mutlak kepada Allah swt. Orang yang demikian ini terjamin keselamatan hidupnya, baik di dunia dan di akhirat.

Kata Islam adalah nama agama Allah yang tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu, atau dengan golongan tertentu, ataupun dengan negeri tertentu. Tetapi, nama Islam adalah pemberian langsung dari Allah swt. sebagai nama agama wahyu yang diturunkan kepada segenap umat manusia melalui Nabi Muhammad saw. sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Maidah (5) : 3

وَرَضِيتُ لَكُمْ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

Terjemahnya :

            Aku (Allah) rela Islam sebagai agama bagi kamu sekalian.

            Jadi, Islam sebagai nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. mengandung keistimewaan dan hikmah yang tinggi, seklaigus merupakan petunjuk akan kebenaran, dan keabsahannya sebagai agama wahyu murni dari Allah swt. tanpa campur tangan manusia sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S. Ali Imran (3) : 19:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ اْلإِسْلاَمُ

 Terjemahnya :

            Sesungguhnya Dia (agama) yang sah di sisi Allah hanyalah Islam

      Jadi, Islam itu pada hakekatnya adalah agama Allah, yang diperuntukkan bagi seluruh makhluknya, khususnya manusia. Karena itu, manusia yang memiliki Islam sebagai agamanya, mereka akan diterima oleh Allah, tetapi, bagi mereka yang memiliki agama selain agama Islam, mereka akan ditolak oleh Allah, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran (3) : 85

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآَخِرَةِ مِنْ الْخَاسِرِينَ

Terjemahnya:

Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. 

 Pernyataan Allah tersebut, dapat diterima secara rasional, oleh karena :

1.   Secara etimologi dapat dibuktikan bahwa kata Din sama dengan Islam yang berarti patuh dan taat. Bahkan hadits Nabi saw. menyatakan : Din adalah aqal, tidak ada Din bagi orang yang tidak ber-aqal. Pernyataan Nabi ini dimaksudkan bahwa : kepatuhan dan ketaatan secara sempurna akan muncul dari hasil pertimbangan antara akal dan hati.

2.   Secara logika, dapat dibuktikan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang mengandung ajaran penyerahan diri secara penuh dan mutlak hanya kepada Allah melalui pernyataan ikrar la ilaha illa Allah yang dimanifestasikan dalam bentuk amaliah. Oleh karena itu, logislah kalau Allah hanya mengakui Islam satu-satunya agama yang benar.

3.  Secara materi, Islam mencakup hablum min Allah dan hablum min al-nas, sedangkan agama sebelumnya hanya mencakup hablum min Allah saja. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang paling lengkap dari agama-agama sebelumnya.             

4.  Secara historis, dibuktikan bahwa Islam merupakan agama yang terakhir (akhir zaman) yang bertugas menggantikan agama sebelumnya, yang masa berlakunya telah selesai dan telah diinterpolasi oleh manusia. Kemudian Islam datang untuk mengadakan koreksi, pembetulan dan penyempurnaan, sebagaimana tercantum dalam Q.S. al-Taubah (9) : 33

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

 Q.S. al-Shaf (61) :9

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Q.S. al-Fathu (48) 28.

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا

5.  Secara hukum Evolusi dapat dibuktikan, karena hukum evolusi menyatakan bahwa sesuatu akan berkembang secara evolusi, dari yang kurang sempurna menuju kepada yang lebih sempurna.

Menurut syekh Muhammad Abduh dalam kitabnya Risalah al Tauhid  dan Tafsir al-Manar, bahwa wahyu dan kerasulan berkembang secara evolusi dan mencapai kesempurnaannya pada wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir, demikian juga rasul, sejak Nabi Adam, telah berkembang secara evolusi, dan mencapai puncaknya pada rasul Muhammad saw. Karena itu Islam sebagai agama terakhir, mengandung wahyu yang paling sempurna, dan dibawa oleh rasul yang paling sempurna pula.

Sedangkan secara terminologi, Islam mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Islam secara khusus dan pengertian Islam secara umum.

a.   Yang dimaksud Islam secara khusus ialah : din (agama) yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. berdasarkan al-Qur’an dan sunnahnya, dilengkapi dengah hasil ijtihad ulama, yang mengndung perintah-perintah, larangan-larangan, serta petunjuk-petunjuk untuk kebahagian dan kesejahteraan manusia, di dunia dan di akhirat.

b.   Yang dimaksud Islam secara umum ialah : agama yang disyari’atkan oleh Allah dengan perantaraan para Nabi dan Rasul-Nya, yang mengandung perintah-perintah, larangan-larangan, serta petunjuk-petunjuk untuk kebahagian dan kesejahteraan manusia, di dunia dan di akhirat.

Pengertian Islam secara umum tersebut, sejalan dengan beberapa ayat al-Qur’an yang menegaskan bahwa agama Islam adalah agama para Nabi dan Rasul Allah, sebagai contoh dapat dilihat berikut ini :

a.   Islam adalah agama Nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub  dan sebagainya, sebagaiman tercantum dalam Q.S. al-Haj (22) : 78

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمْ الْمُسْلِمينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلاَكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

Q.S. al-Baqarah (2) : 132

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمْ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Q.S. Ali Imran (3) : 67

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلاَ نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ

al-Nisa (4) : 163.

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَاْلأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

b.   Islam adalah agama Nabi Yusuf, sebagaimana tercantum dalam Q.S. Yusuf (12) : 101.

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنْ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ اْلأََحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأََرْضِ أَنْتَ وَلِيِّ فِي الدُّنْيَا وَاْلآَخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

c.   Islam adalah agama Nabi Sulaiman, sebagaimanatercantum dalam Q.S. al-Naml (27) : 30-31.

إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِاِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ(30)أَلاَّ تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ(31)

d.   Islam adalah agama Nabi Musa, sebagaiaman tercantum dalam Q.S. al-Syura (42) : 13

شَرَعَ لَكُمْ مِنْ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى

e.   Islam adalah agama Nabi Isa, sebagaimana tercantum dalam Q.S. Ali Imran (3) : 52.

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمْ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

            Di samping Islam sebagai agama para Nabi dan Rasul Allah, juga Islam merupakan agama alam semesta. Semua alam semesta ini adalah muslim , dalam arti semuanya tunduk dan patuh (aslama) terhadap Allah rab al-alamin, sebagaimana tercantum dalam Q.s. Saba` (34) : 28

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ

Q.s. Ali Imran (3) : 83.

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأََرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

Islam mewajibkan kepada seluruh manusia untuk beriman kepada para Nabi dan Rasul Allah serta kitab suci yang mereka bawa. Meyakini Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul terakhir, ajarannya mencakup seluruh agama wahyu sebelumnya, kitab sucinya (al-Qur`an) merupakan gabungan dari semua kitab suci agama wahyu sebelumnya, sebagaimana firman Allah dalam Q.s. al-Bayyinah (98) : 2-3

رَسُولٌ مِنْ اللَّهِ يَتْلُوا صُحُفًا مُطَهَّرَةً(2)  فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ  (3)

Terjemahnya:

(yaitu) seorang  rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (al-Qur`an). Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus.

 

 (dari berbagai sumber)